Cerita tentang upaya menyambung daratan Pulau
Kalimantan dari Batulicin, Ibukota Kabupaten Tanah Laut ke Pulau Laut pada
titik Tanjung Serdang, Kotabaru sepertinya masih panjang ceritanya. Ketika
penulis melakukan perjalanan penyeberangan dari Batulicin ke Tanjung Serdang
pada Rabu, 4 September 2019, atau ketika kembali menyeberang dari Tanjung
Serdang ke Batulicin pada 5 September 2019, terlihat tiang pancang rencana
jembatan yang menghubungkan Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut sudah mulai
ditumbuhi karang laut.
Mengutip laman banjarmasin.tribune, bahwa pada sampai sekarang tidak ada kepastian target
progres untuk penyelesaian pembangunan. Sementara pembangunan menggunakan
sharing dana dua kabupaten (Kotabaru-Tanahbumbu) masing Rp 250 miliar, provinsi
Rp 500 miliar sesuai disepakati dalam Memorandum of Understanding (MoU). Sedangkan hingga sekarang belum ada kepastian
penggelontoran dana pemerintah pusat diharapkan untuk penyelesaian mega proyek
tersebut. (sumber: https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/02/26/nasib-pembangunan-jembatan-pulaulaut-tanahbumbu-terganjal-ini-penjelasan-pemkab-tanahbumbu)
Menanti terbangunnya jembatan penghubung antara
Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut merupakan sebuah penantian panjang
sebagaimana berita dari Banjarmasin.tribune di atas, karena dana dari
pemerintah pusat untuk penyelesaian mega proyek tersebut masih belum ada
kepastiannya. Pemerintah dan rakyat Kalimantan Selatan sangat berharap agar
jembatan impian tersebut dalam waktu yang terlalu lama akan dapat terwujud.
Perhubung antar Pulau Kalimantan dengan Pulau
Laut selama ini dilakukan dengan
menggunakan kapal ferry yang lama durasi penyeberangannya sekitar satu jam dan
tidak beroperasional selama 24 jam. Harapan untuk menghubungkan kedua pulau memang
sudah dimulai dengan ada pondasi dan tiang pancang jembatan, namun kini masih
tersendat karena masalah pendanaan yang terbatas. Apakah harapan tersebut hanya tinggal
harapan semata?
Tekad dan upaya yang dilakukan pemerintah dan
masyarakat, baik Kotabaru maupun Tanah Bumbu serta Kalimantan Selatan, sudah dibuktikan dengan adanya pondasi dan
tiang pancang jembatan pada kedua sisi
pantai Batulicin dan Tanjung Serdang. Harapan yang terakhir untuk
mewujudkan jembatan tersebut tentunya dari pihak pemerintah pusat, sebagaimana disampaikan dalam pemberitaan di
atas. Bantuan dana dari pemerintah pusat untuk mewujudkan jembatan tersebut
diharapkan tidak terlalu lama, karena dikhawatirkan pondasi dan tiang pancang
yang telah dibangun tersebut tidak rusak dimakan oleh waktu. Semoga.
Post a Comment for "SERBA-SERBI PERJALANAN PELAIHARI-KOTABARU-2019. Bagian 2. Tonggak Jembatan Penyambung Pulau Laut dan Kalimantan Nasibmu Kini"