CATATAN ATAS PERUBAHAN STATUS. Bagian 4. Menguatkan Hati, Meneguhkan Bakti


Menjadi sebuah jalan atau mungkin lebih tepatnya takdir, penulis menjadi bagian dari birokrasi yang mengembang amanat mengelola pendidikan secara lebih luas dari sekedar sekolah sebagai unit pendidikan terdepan. Selama ini penulis tidak pernah membayangkan menjadi bagian dari birokrasi yang cenderung mengurus keuangan, anggaran, dan administrasi.
Tentu saja, penulis sadar diri karena jalur pengabdian menjadi guru sudah menjadi pilihan hidup untuk mengabdi kepada bunda pertiwi. Semakin jauh masuk dan bahkan menjadi pilihan hidup yang mendarah daging, menjadi pola pikir dan pola tindak, dan kemudian berubah 180 derajat. Meski tetap dalam ranah dunia pendidikan, namun beda persepsi dan strategi pendekatannya, dan demikian pula dengan luas ruang lingkupnya.


Pemahaman dan orientasi kerja pun jauh berbeda. Kini, penulis mengemban aman
ah menjadi pelayan bagi banyak sekolah yang berhubungan dengan masalah yang tidak jauh-jauh dengan dunia pendidikan, bahkan dapat dikatakan salah satu urat nadi pendidikan itu sendiri, yakni kurikulum dan penilaian. Bersyukurnya lagi,  penulis diberikan amanah menjadi pelayan bagi banyak orang, yang mana tugasnya pun sedikit banyaknya sudah cukup banyak diketahui dan pernah dijalani.
Hadapi dan segera beradaptasi menjadi suatu cara dan upaya menguatkan hati dalam mengisi hari-hari pertama di jalur yang baru. Banyak mendengar, banyak melihat, banyak membaca situasi lingkungan kerja baru, dan tentunya juga banyak menjalin silaturrahim dan relasi dengan lingkungan baru dengan rutinitas dan irama kerja yang baru pula. Hari-hari pertama di lingkungan kerja baru terasa ‘singkat’, karena banyak tugas yang harus segera diekskusi, sebab sudah terlalu menunggu pelayan sebagai pengganti.
Hati mulai dapat menerima kondisi yang baru yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya, maka langkah untuk meneguhkan dan memantapkan hati harus segara dilakukan secara cepat dan penuh hati-hati. Malang tidak dapat ditolak, untung tidak dapat diraih. Begitulah kiranya kondisi dan situasi yang penulis rasakan pada hari-hari pertama menjalani jalur baru. Hati memang tidak mudah untuk dikelabui, namun semua dipendam dulu agar tidak membuat banyak pihak berprasangka yang tidak-tidak.
Dunia memang terus berputar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta, Allah Subhanahu wata’ala. Kondisi tersebut seperti  tidak beda jauh dengan apa yang dialami oleh penulis.  Terlepas dari semua itu, penulis harus segara ‘bangkit’ guna menata tugas yang harus segera diselesaikan untuk mengejar waktu yang telah berlalu tanpa kegiatan. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tanggung jawab baru harus dilaksanakan dengan segera dan sepenuh hati dan jiwa raga. Teguhkan tekat, mantapkan niat, dan kobarkan semangat agar tidak terlambat.

###curhat2019###


Post a Comment for "CATATAN ATAS PERUBAHAN STATUS. Bagian 4. Menguatkan Hati, Meneguhkan Bakti"