Ternyata langkah penulis dalam meniti karir
sebagai guru terhenti sejenak atau rehat di tempat yang tidak jauh dari jalur
sebelumnya, karena ternyata dunia pendidikan itu luas lahan pengabdiannya.
Perlahan tapi pasti, jalur baru pun mulai ditapaki, meski belum banyak punya
bekal dan nyali, namun sumpah sudah terucap dan kaki pun harus berani
melangkah. Doa dan dukungan semangat dari keluarga, sahabat, dan rejan sejawat
menjadi motor dan bahan bakar penyemangat.
Mulai terlihat jalur yang baru ditapaki, nun
jauh di sana ada ruang gelap, ada sinar yang cerah di sisi lainnya, tinggal
kita yang menentukan pilihannya. Hitam putih itu sudah diciptakan oleh Allah Subhanahu wata’ala, dan kita pun diberikan-Nya akal pikiran dan
hati nurani untuk memilihkan, pilih hitam atau pun putih. Hanya saja, dalam
menentukan pilihan tersebut, banyak godaan sana dan sini, atas dan bawah, kiri
dan kanan, serta dari berbagai arah mata angin.
Pada sisi lain, penulis masih belum dapat
menghilangkan kenangan panjang dalam jalur lama yang dialihkan secara mendadak.
Tidak ada yang mudah dilupakan, apalagi dialihkan dalam kondisi mendadak alias
spontan, tanpa informasi, apalagi diskusi lebih dulu. Jalur sudah berubah dan
berpindah, maka tidak elok kiranya dilawan apalagi dibantah. Guru merupakan
profesi utama dan pertama yang mengantarkan penulis dapat ikut menuangkan
setitik tinta pena dalam pengabdian dalam mencerdaskan anak bangsa yang
tercinta.
Kini, profesi guru dialihkan dalam jalur yang
berbeda dalam bidang pengabdiannya. Fakta tidak dapat dibantahkan begitu saja,
meski terasa dada terasa sesakyang dirasakan. Namun, sumpah sudah diucapkan,
maka niat segera diluruskan, serta
langkah pun harus ditegakkan. Sekali diberikan kepercayaan memegang amanah,
tidak ada dalam kamus dalam jiwa ini untuk membantah, amanah harus dijalankan
sesuai kemampuan. Pantang memainta, namun jika diberikan amanah akan berusaha
dengan sekuat tenaga, segenap daya, dan sebatas kemampuan yang ada.
Sumpah sudah diucapkan, kepercayaan sudah
diserahkan, amanah di pundak harus dilaksanakan. Jalankan tugas dengan penuh
dedikasi bukan karena ambisi. Hari-hari selanjutnya harus segara diisi,
dibenahi, dan berprestasi, karena hasil tidak pernah mengingkari terhadap jerih
payah dan upaya yang sepenuh hati. Hanya kepada-Mu, ya Allah, hamba meminta dan
berpasrah diri.
###curhat2019###
Post a Comment for "CATATAN ATAS PERUBAHAN STATUS. Bagian 3. Berani Bersumpah, Berani Melangkah"