Saat yang mendebar-debarkan pun mulai mendekat.
Tidak ada lagi upaya dan jalan untuk melapaskan diri, selain berjalan dan menatap ke depan, meski
itu hutan belantara yang menakutkan, gelap gulita, banyak onak dan duri, dan
terkenal dengan hukum rimba: siapa yang kuat, maka dialah pemenangnya. Langkah pun
sudah ditegakkan ketika hati mulai tenang dengan bersandar atas ketentuan dari
Tuhan Yang Kuasa, Allah Subhanahu wata’ala
.
Detik demi detik mulai berlalu, dan akhirnya
terkuat mesteri dan terjawab semua pertanyaan yang berkecamuk dalam alam
pikiran. Pintu masuk ke jalur lain mulai terbuka saat dibacakan surat resminya,
saat dimana semua orang menanti akan kemana tempat pengabdian kepada bangsa dan
negara berada. Penulis memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama, akan
kemana jalur perjalanan karir akan berada, hingga terdengar pembaca surat
keputusan penguasa menyebutkan nama penulis.
Ternyata pintu pun terbuka dan jalur karir pun
lain dari yang semula. Lega mendengarnya, terjawab tanda tanya, terkuak misteri
yang ada, namun terlapas dari jalur nyaman yang sudah dijalani sangat lama. Terbayang sebuah jalur
yang temaram, terjal dan berliku, ada jurang nan dalam yang menghadang di kanan
kiri, sangat kontras dan sangat berbeda dengan jalur yang sudah puluhan tahun
dilalui. Mata pun harus segera dibuka lebar-lebar, telinga pun harus banyak
mendengar, dan jejak langkah mestinya tetap tegar.
Amanah sudah dipindahkan ke jalur yang baru,
tugas baru pun sudah menunggu. Telah diucapkan kata sumpah dan janji, mengikat
jiwa dan raga untuk berbakti demi ibu pertiwi, dan Tuhan Yang Maha Esa , Allah
Swt menjadi saksi. Penulis harus memantapkan niat di dalam hari ,itikat, dan
membangun semangat baru kembali dalam jalur kari dan pengabdian yang baru.
Jalur baru baru selamat datang, dan jalur lama selamat jalan.
Perubahan itu sudah nyata adanya, tidak ada
sesuatu itu tanpa ada perubahan, kecuali Allah Subhanahu wata’ala semata. Hati harus dimantapkan dan ditata
kembali, meski demikian bayangan jalur yang lama masih mengikuti. Tantangan
harus ditaklukkan, meski kondisi lapangan dan lingkungan masih dalam bayangan
yang samar-samar dan penuh ilusi. Kehidupan baru pun harus disongsong dan
dihadapi, meski banyak onak dan duri yang menghalangi.
Selalu ada jalan yang terbaik bagi orang yang
masih percaya akan takdir Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu wata’ala. Mungkin inilah jalan yang terbaik yang
dibukakan-Nya untuk penulis dalam meniti karir selanjutnya, menyeberang dari
jalur fungsional ke jalur struktura. Wallahua’lam.
###curhat2019###
Post a Comment for "CATATAN ATAS PERUBAHAN STATUS. Bagian 2. Pintu Masuk pun ke Jalur Lain Terbuka Nyata"