Dunia
pendidikan di Indonesia hingga saat ini masih menghadapi tiga
tantangan. Tantangan pertama, sebagai dampak dari krisis ekonomi
yang sekarang masih dirasakan dunia pendidikan dituntut untuk dapat
mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai. Tantangan
kedua adalah mengantisipasi era global dunia pendidikan dituntut untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar
kerja global. Tantangan ketiga, sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah,
perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian sistem pendidikan nasional sehingga
dapat mewujudkan proses pendidikan yang lebih demokratis, memperhatikan
keberagaman kebutuhan/keadaan daerah dan peserta didik, serta mendorong
peningkatan partisipasi masyarakat. .
Kualitas
pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Hal tersebut tercermin,
antara lain, dari hasil studi kemampuan membaca untuk tingkat Sekolah Dasar
(SD) yang dilaksanakan oleh organisasi International
Educational Achievement (IEA) yang menunjukkan bahwa siswa SD di Indonesia
berada pada urutan ke-38 dari 39 negara peserta studi. Sementara untuk tingkat
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), studi untuk kemampuan matematika siswa
SMP sederajat di Indonesia hanya berada
pada urutan ke-39 dari 42 negara, dan untuk kemampuan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) hanya berada pada urutan ke-40 dari 42 negara peserta (www.depdinas.co.id)
Tidak dapat dimungkiri pula bahwa pekerjaan sebagai guru
dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi primadona yang mulai banyak diminati
oleh generasi muda. Ketertarikan generasi muda untuk mengabdikan dirinya
menjadi guru, terlebih menjadi PNS, tidak terlepas dari semakin tingginya perhatian
Pemerintah terhadap profesi dan kesejahteraan guru Indonesia. Tunjangan
sertifikasi yang diberikan kepada guru, baik PNS atau non PNS, menjadi salah
satu daya tarik generasi muda untuk mengabdi
sebagai guru. Pemberian tunjangan sertifikasi merupakan salah satu
solusi bagi peningkatan kesejahteraan guru yang semasa orde baru masalah
kesejahteraan guru kurang diperhatikan sehingga pekerjaan atau profesi guru
kurang diminati oleh generasi muda. Dengan adanya tunjangan sertifikasi guru
maka kehidupan dan kesejahteraan guru
makin meningkat dan pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap peningkatan profesionalisme guru itu
sendiri.
Kenyataan
menunjukkan bahwa perubahan yang relatif besar dalam pola dan gaya hidup guru
yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi guru memang tidak dapat dipungkiri seiring dengan
perkembangan dan dinamika kehidupan masyarakat moderen sekarang ini. Lagu’ Oemar
Bakri’ yang dinyanyikan Iwan Fals beberapa tahun lalu yang menggambarkan
sosok dan kehidupan guru yang serba
kekurangan, namun nuansa dan suasana
dari kritikan lagu tersebut sekarang sudah tidak ‘up to date’ lagi, sehingga ada yang mengusulkan agar diubah
judulnya menjadi (maaf) “ Aburizal Bakri ”. Kehidupan guru yang sudah
berada di level ekonomi menengah, maka kini sudah tidak heran lagi banyak guru
yang ke sekolah naik mobil pribadi dan punya rumah yang lumayan mewah.
Dengan bercermin
pada hasil UKG yang tidak berbanding lurus dengan peningkatan kehidupan dan
kesejahteraan guru pada umumnya, maka tentu ada banyak faktor yang perlu
diperhatikan dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru. Peningkatan jenjang
pendidikan strata 1 (S1) yang diwajibkan kepada guru disemua tingkatan
diharapkan menjadi dasar yang kokoh bagi upaya peningkatan profesionalisme dari
sisi intelektualitasnya, karena jenjang S1 merupakan gelar akademik yang
menunjukkan kualitas formal intelektualitas yang tinggi. Gelar akademik S1 atau bahkan ada yang sudah S3 memang belum menjadi jaminan yang kokoh
terhadap profesionalisme guru, namun dengan gelar S1 atau S3 setidaknya menjadi
pemicu diri untuk bersikap dan berjiwa profesional menjalankan profesi sebagai
guru. Dengan gelar akademik yang tinggi tentunya menunjukkan jiwa intelektual
yang lebih baik serta memiliki kematangan emosional dan mental yang lebih baik
lagi.
Profesionalisme
guru tidak dapat diukur dengan pangkat,
gaji, atau jenjang pendidikan yang disandangnya. Tidak sedikit sosok guru yang
meskipun hanya tamatan SPG atau setingkatnya lebih profesional dibandingkan dengan guru yang
menyandang gelar S1 atau S3. Ketika berbicara profesionalisme guru maka tidak
dapat dipisahkan dengan sejauhmana jiwa dan dedikasi seseorang yang menjadi
guru mengbdikan dirinyan untuk mencerdaskan anak bangsa ini. Guru yang profesional adalah guru yang
memiliki jiwa dan dedikasi yang tinggi dalam mengabdikan dirinya untuk mendidik
dan mengajar, terlepas apakah bergelar S1, S2,S3 atau tanpa gelar akademis sama
sekali. Dari jiwa yang memang terpanggil menjadi guru akan melahirkan sosok
guru yang berdedikasi yang tinggi sehingga kemudian ia mau dan mampu
menjadi guru yang profesional karena
panggilan nuraninya menuntunnya untuk berbenah diri menjadi guru yang terbaik
dan profesional.
Perekrutan guru
sekarang ini diharapkan mendapat tenaga guru yang berkualitas, baik dari segi
pendidikannya maupun profesinya. Persyaratan pendidikan terakhir bagi seorang
guru minimal S1 merupakan harga final yang
mengisyaratkan kualifikasi akademik yang mumpuni dan terdidik. Dengan kualitas
pendidikan yang tinggi, maka secara formal kemampuan dan keilmuan sudah
mendekati sosok guru yang ideal. Profesionalisme akan tumbuh dan berkembang
seiring dengan perjalanan karir dan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
diikuti selama menjadi guru. Idealnya makin lama berkarir dan banyak mengikuti
pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan profesinya maka makin
profesional dalam bidangnya.
Keberadaan guru yang
profesional menjadi bagian yang terpenting dan strategis bagi masa depan bangsa
dan negara tercinta ini. Tidak berlebihan kiranya bahwa sosok guru yang menjadi
idaman dan tumpuan harapan bangsa ini adalah guru-guru yang berjiwa pendidik
sejati dengan mengedapankan idealisme dalam kehidupan kepribadiannya dan sikap profesional dalam melaksanakan tugasnya serta
berkerpibadian sederhana dalam sikap, perilaku,
dan perbuatannya.
Post a Comment for "MENCARI SOSOK GURU YANG PROFESIONAL"