Judul
tulisan saya di atas merupakan petikan dari wawancara wartawan koran
Banjarmasin Post dengan Plt Dirjen PAUD Dikdasdikmen Hamid Muhammad sebagaimana
berita Banjarmasin Post yang terbit pada Minggu, 26 April 2020 pada halaman 1
dengan judul “ Belajar di Rumah Bisa Sampai
Akhir Tahun”, “ Kami telah siapkan skenario jika Covid-19 sampai akhir
tahun, maka semua siswa Belajar dari Rumah selama satu semester penuh “ ujar
Plt Dirjen PAUD Dikdasdikmen Hamid Muhammad saat dihubungi, Sabtu (25/4).
“ Belajar di Rumah Bisa Sampai Akhir Tahun”, “ Kami telah siapkan skenario jika Covid-19 sampai akhir tahun, maka semua siswa Belajar dari Rumah selama satu semester penuh “ ujar Plt Dirjen PAUD Dikdasdikmen Hamid Muhammad saat dihubungi, Sabtu (25/4)"
Menarik
membaca pemberitaan yang cukup memprihatinkan tersebut dimasa wabah pendemi
Covid-19 yang semakin masiv dan dapat dipastikan kapan berakhirnya. Jika
melihat perkembangan penyebaran Covid-19 yang setiap hari disampaikan oleh Juru
Bicara Pemerintah, bahwa semakin hari terus bertambah masyarakat yang positif
terkena Covid-19 dari berbagai daerah di Indonesia. Bertambah dan terus
bertambah dari hari ke hari, bahkan nyaris merata di seluruh daerah Indonesia.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan kini sudah menyiapkan skenario guna menyikapi dan
mengantisipasi apabila wabah dan penyebaran Covid-19 terus berlangsung selama
tahun 2020 ini. Sebagaimana kita ketahui
bersama, pembelajaran pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020 hanya
berlangsung efektif secara tatap muka selama 2 (dua) bulan, sedangkan selama 4
(empat) bulan berlangsung di rumah sebagai dampak wabah Covid-19.
Masih
mengutip berita koran di atas, bahwa saat ini sekolah yang menerapkan
pembelajaran dari rumah sekitar 97,6 persen, sedangkan sisanya tidak
melaksanakan belajar dari rumah karena tidak memiliki perangkat pendukung. “ Di daerah khusus
pedalaman, bahkan daerah terjangkit Covid-19. Jadi kecil 2,4 persen itu. Ada
yang online ada yang offline.” pungkas Hamid.
Pertanyaannya,
sanggupkah siswa dalam mengikuti atau melaksanakan belajar dari rumah selama
satu semester? Lalu, siapkah guru untuk menyiapkan tugas belajar di rumah bagi
siswanya? Berita dari koran di atas menjadi suatu pemberitahuan atau peringatan
dini bagi semua pihak yang aktif dalam dunia pendidikan, khususnya bagi bapak
dan ibu guru semua tingkat pendidikan.
Meski
tahun pelajaran 2020/2021 masih beberapa bulan lagi, maka tidak salahnya jika
sejak dini guru sudah menyiapkan atau merancang materi pelajaran dan tugas
lainnya untuk siswa untuk satu semester. Guru dengan arahan kepala sekolah
masing-masing berupaya menyiapkan materi, tugas, dan perangkat pendukung lainya
sebagai upaya berjaga-jaga atau antisipasi apabila memang terjadi belajar di
rumah satu semester penuh sebagaimana berita di atas.
" Menjaga mutu pendidikan melalui kegiatan belajar di rumah menjadi salah satu upaya Pemerintah yang harus mendapat dukungan semua pihak, terutama orangtua atau keluarga. Harapan kita semua agar wabah covid-19 segera berakhir dalam waktu secepatnya dari tanah air Indonesia dan dunia."
Pendidikan
menjadi salah satu bidang kehidupan yang terdampak besar akibat dari wabah dan
penyebaran covid-19 saat ini. Menjaga
mutu pendidikan melalui kegiatan belajar di rumah menjadi salah satu upaya Pemerintah
yang harus mendapat dukungan semua pihak, terutama orangtua atau keluarga. Harapan
kita semua agar wabah covid-19 segera berakhir dalam waktu secepatnya dari
tanah air Indonesia dan dunia. Kehidupan kembali normal, dan pembelajaran berlangsung
di sekolah kembali seperti biasa. Semoga.
#DirumahdanMenulisAja.
Post a Comment for "BELAJAR DARI RUMAH SATU SEMESTER PENUH, MAMPUKAH ?"