Kondisi
pandemi COVID-19 yang tidak mengalami penurunan atau melambat di tanah air dari
waktu ke waktu membuat berbagai pola dan
tatanan kehidupan masyarakat tidak jelas arah dan perkembangannya. Tidak
terkecuali dunia pendidikan. Proses pembelajaran dilaksanakan dari rumah yang
berlangsung hampir satu semester, bahkan sampai ujian nasional pun ditiadakan.
Meski
masa tahun pelajaran 2019/2020 hanya tinggal menyisakan beberapa minggu lagi,
namun kepastian masuk sekolah dan proses pembelajaran dalam rangka tahun pelajaran baru 2020/2021 masih belum jelas. Apakah masih menerapkan pola BDR
(Belajar Dari Rumah) atau belajar di sekolah yang biasa? Semua masih mengembang
mengikuti perkembangan penyebaran pandemi COVID-19 yang terus meningkat kasus
yang positifnya.
Lalu,
bagaimana kabar guru yang praktis tidak lagi menjalankan aktivitasnya melakukan
pembelajaran di kelas selama hampir satu semester ini? Pertanyaannya
berikutnya, apakah selama dalam jangka waktu yang relatif lama tidak mengajar
di kelas tersebut, kompetensi dan profesionalisme guru makin meningkat, tetap,
atau malah menurun? Wallahu a’lam.
" Pertanyaannya berikutnya, apakah selama dalam jangka waktu yang relatif lama tidak mengajar di kelas tersebut, kompetensi dan profesionalisme guru makin meningkat, tetap, atau malah menurun? "
Ketika sebuah pisau yang lama tidak digunakan, maka tentu akan berkurang daya ketajamannya, karena selama tidak digunakan tersebut, pisau tidak pernah diasah oleh pemiliknya. Demikian pula dengan profesi guru. Jika selama beberapa waktu yang relatif lama guru tidak mengajar atau berdiri di depan kelas untuk memberikan pelajaran kepada siswanya, maka besar kemungkinan kemampuannya akan mengalami penurunan.
" Ketika sebuah pisau yang lama tidak digunakan, maka tentu akan berkurang daya ketajamannya, karena selama tidak digunakan tersebut, pisau tidak pernah diasah oleh pemiliknya "
Terlebih
lagi bagi guru yang memang selama ini kemampuan atau kompetensinya masih jauh
dari standar atau ukuran yang lazim, maka semakin lama tidak mengajar di depan
kelas akan makin turun kemampuannya. Mengajar di depan kelas memerlukan
persiapan yang optimal dan maksimal, baik secara fisik maupun mental, tidak sekedar mampu berdiri dan berceramah di
hadapan siswa semata.
" Mengajar di depan kelas memerlukan persiapan yang optimal dan maksimal, baik secara fisik maupun mental, tidak sekedar mampu berdiri dan berceramah di hadapan siswa semata."
Jangankan
libur sekolah berbulan-bulan, libur seminggu atau dua minggu saja, terkadang
dapat membuat guru tidak ‘move on’
dengan lingkungan kelas dan siswanya. Canggung dan kaku dalam mengajar, sulit
berkonsentrasi atau tidak fokus, dan berbagai problematika lainnya. Pada masa awal
mengajar ada banyak masalah yang dihadapi oleh guru pasca libur
sekolah yang relatif lama. Perlu beberapa saat untuk beradaptasi dengan kondisi, lingkungan, dan
suasana yang baru, karena mungkin masih terbawa oleh suasana sebelumnya.
" Perlu beberapa saat untuk beradaptasi dengan kondisi, lingkungan, dan suasana yang baru, karena mungkin masih terbawa oleh suasana sebelumnya"
Kini, guru mengalami kondisi yang tidak pernah dialami sebelumnya. Libur sekolah sebagai dampak pandemi COVID-19 menjadikan guru tidak mengajar, bertatap muka, dan berinterkasi langsung siswanya. Akibatnya, kemampuan atau kompetensi mengajar pun tidak terasah sebagaimana mestinya. Misalnya, guru mulai lupa dengan wajah atau nama siswanya sebagai bagian awal dari kompetensi memahami karakter peserta didik.
" Akibatnya, kemampuan atau kompetensi mengajar pun tidak terasah sebagaimana mestinya. Misalnya, guru mulai lupa dengan wajah atau nama siswanya sebagai bagian awal dari kompetensi memahami karakter peserta didik"
Sebagai
guru yang penuh dedikasi dan profesional, maka selama masa libur sekolah
beberapa bulan ini tentu berupaya mempertahankan dan meningkatkan kompetensinya
agar nantinya saat masuk sekolah mampu memberikan yang terbaik bagi siswanya.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengisi libur yang tidak
dapat kemana-mana tersebut dengan membaca, menulis, mengikuti pelatihan daring
atau online, dan sebagainya.
Guru yang profesional selalu bergerak dan berupaya secara mandiri atau kelompok untuk menjaga dan meningkatkan kompetensinya. Manfaatkan kecanggihan teknologi informasi yang ada untuk meningkatkan kompetensi, seperti pelatihan daring/online yang bertujuan meningkatkan kemampuan mengajar, membuat media pembelajaran, menulis artikel atau buku, dan sebagainya. Bangkitnya dunia pendidikan Indonesia kini ada di tangan guru. Semoga.
#BangkitPendidikanNegeriku
#DirumahdanMenulisaja
Post a Comment for "MENJELANG TAHUN PELAJARAN BARU, APA KABAR GURU?"