ANBK UNTUK APA DAN SIAPA?

Banjarmasin Post dalam pemberitaannyanya pada Jumat, 8 Oktober 2021, pada halaman 8 menurunkan berita dengan judul “ Siswa dan Ortu Terpaksa Menginap” ,dan subjudul “ SMPN 4 Haruai Numpang ANBK di Sekretariat Pramuka “. Dalama beritanya, pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dilaksanakan di SMPN 4 Haruai Kabupaten Tabalong,  harus menumpang pelaksanaan ke lokasi yang mendukung ketersediaan jaringan internet. SMPN 4 Haruai memang berada di desa yang tergolong di pelosok, tepatnya di Desa Dambung Raya Kecamatan Bintang Ara, yang tak mendapatkan dukungan jariangan internet, Alhasil, untuk bias melaksakanan ANBK, sekolah ini menumpang tempat di Sekretariat Garakan Pramuka Kwarcab Tabalong di Jalan Jaksa Agus Suprapto Tanjung, Kecamatan Tanjung.

Dari pemberitaan koran terkemuka di Kalimantan Selatan tersebut, sedikitnya dapat menggambarkan betapa pentingnya pelaksanaan ANBK tersebut, karena dengan ‘terpaksa’ siswa dan orangtuanya harus meninggalkan rumahnya dan menginap demi untuk mengikuti kegiatan ANBK itu sendiri. Kenyataan yang diberitakan oleh koran tersebut mungkin saja  bukan hanya siswa SMPN 4 Haruai yang terpaksa harus menginap di tempat lain, tetapi ada siswa di sekolah lain yang mengalami hal yang serupa.

Lalu, apa dan untuk siapa kegiatan ANBK itu? Kegiatan ANBK yang merupakan bagian dari kebijakan Program Merdeka Belajar epesod I  (pertama) Mendikbudristek, Nabiel Anwar Makarim atau Mas Menteri,  memang baru dimulai tahun 2021 ini.  Dalam pelaksanaannya, ANBK selain diikuti oleh siswa, juga oleh guru dan kepala sekolah. Setiap satuan pendidikan diharuskan mengikuti kegiatan ANBK, baik SD, SMP, SMA/SMK dan lembaga kesetaraan yang berupa paket A, B, dan  C. Adapun materi dalam kegiatan ANBK berupa Literasi, Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional disebutkan bahwa ANBK bertujuan untuk mengukur hasil belajar kognitif, hasil belajar nonkognitif,dan kualitas lingkungan belajar pada satuan pendidikan. Hasil belajar kognitif berupa literasi dan numerasi. Adapun hasil belajar nonkognitif mencakup sikap yang melandasi karakter-karakter dalam profil pelajar Pancasila. Sedangkan kualitas lingkungan belajar pada satuan pendidikan mencakup iklim keamanan, iklim insklusifitas dan kebinekaan, dan proses pembelajaran di satuan pendidikan.

Berdasarkan jadwal yang disusun dalam Prosedur Operasional Standar (POS) yang dikeluarkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemdikbudristek, bahwa pelaksanaan dimulai pada tanggal 20-23 September 2021 bagi jenjang SMK,MAK, Paket C sederajat; tanggal 27-30 September 2021 bagi SMA, MA sederajat, tanggal 4-7 Oktober 2021 bagi SMP, MTs, Paket B sederajat,serta tanggal 8-11 dan 15-18 November 2021 bagi SD, MI sederajat.

Kegiatan ANBK yang berlangsung menggunakan internet dengan moda online penuh dan semi online. Dalam pelaksanaan ANBK menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing (CMSAT) yang bersifat tes adaptif. Peserta yang mengikuti AN nantinya akan mengerjakan soal atau tes sesuai dengan tingkat kompetensinya masing-masing.  Hal tersebut sangat berbeda dengan UN yang menggunakan Computer Based Test (CBT) dan Paper Based Test (PBT).  Dengan demikian, pelaksanaan AN akan sepenuhnya berbasis komputer dan internet, tidak ada yang menggunakan kertas seperti UN dahulu.

Hasil kegaiatan ANBK yang diisi oleh peserta didik ,guru, dan kepala sekolah pada dasarnya bertujuan untuk memetakan mutu pendidikan dan mendorong perbaikan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Jadi, dengan demikian hasil ANBK bukan untuk mengukur sejauhmana pengetahuan atau kognisi peserta didik seperti dalam Ujian Nasional (UN), tetapi untuk memetakan mutu pendidikan pada satuan pendidikan tersebut. Apapun hasil ANBK pada satuan pendidikan  tidak mempengaruhi terhadap peserta didik, seperti untuk kenaikan kelas atau kelulusan, tetapi hasilnya akan berpengaruh besar terhadap satuan pendidikannya. Melalui hasil ANBK tersebut kemudian dilakukan evaluasi dan perbaikan mutu pendidikan yang terpadu dan menyeluruh, seperti masalah pembelajaran, pembinaan karakter siswa, manajemen sekolah, dan sebagainya.

Pembenahan dan perbaikan mutu pendidikan yang didasarkan atas hasil ANBK diharapkan akan lebih akurat dan tepat karena datanya diambil dari pengisian instrument dalam ANBK yang sebenar-benarnya, bukan rekayasa, baik yang diisi oleh peserta didik, guru, maupun kepala sekolah. Jika selama ini perbaikan mutu dilaksanakan hanya berdasarkan informasi atau pengamatan yang kurang akurat, maka kini saatnya dimulai dari hasil ANBK yang valid dan akurat. Semoga.


#BangkitPendidikanNegeriKu

1 comment for "ANBK UNTUK APA DAN SIAPA?"

  1. Semoga program ANBK dapat ditindaklanjuti dengan program perbaikan mutu yang efektif

    ReplyDelete