CATATAN PERJALANAN PELAIHARI - BATULICIN (PART.2) : Bagian 3. MENGINAP DI PAGATAN , BAK KATA PEPATAH 'TAK ADA ROTAN AKAR PUN JADI'.

Catatan perjalanan Pelaihari-Batulicin pert.2 pada Jumat (15/10/2021) masih berlanjut. Malam itu seusai mendapatkan  informasi tentanng penginapan guna bermalam di Pagatan malam itu, akhirnya diputuskan mendatangi sebuah penginapan yang berada tidak jauh dari pantai Pagatan agar dapat mengurangi sedikit kekecewaan yang ingin menginap di hotel impian yang dekat siring pantai Pagatan sebelumnya. Tak ada rotan,akar pun jadi.

Setelah mencari lokasi penginapan yang diinformasikan sekitar 10 menit, maka sampailah di  sebuah lokasi yang berada di sekitar perumahan penduduk yang dekat pantai. Kebetulan saat mobil kami masuk ke lokasi yang dituju, ada orang yang saat itu berada di halaman dan ketika ditanya orang tersebu membenarkan lokasi yang kami cari. Sesaat keluar dari mobil, saya langsung mendengar deburan suara ombak laut yang menghempas ke pantai membuat suasana beda dalam penderan kami malam itu.

Ada kawan kami yang langsung menuju ke arah bibir pantai untuk menyaksikan langsung ombak bergerak ke pantai, sementara saya dan kawan yang lain melihat-lihat dulu kamar penginapan yang dibukakan oleh pemiliknya. Setelah melihat langsung kamar tempat menginap dan melepaskan lelah malam itu, kami permisi dengan pengelola penginapan untuk keluar mencari makan malam di sekitar pasar Pagatan. Mobil kembali bergerak ke araha pasar Pagatan menulusuri kawasan pemukiaman masyarakata yang mulai sepi malam itu, dan sekitar pukul 09.30 WITA kami sampai di sebuah warung makan lalapan guna mengisi perut yang mulai lapar.

Malam semakin larut  katika kami selesai makan nasi lalapan yang disantap. Sambil makan kami masih membicarakan terkait penginapan yang baru tadi datangi dan akan menginp malam ini. Ada perubahan lagi berdasarkan hasil pembicaraan saat makan malam itu. Hasil perubahannya, ada satu tim menginap di penginapan yang dekat pantai tadi dan satu tim lagi di dekat pasar berdasarkan berbagai pertimbangan teknis. Saya dan Pak Dodi menginap di penginapan dekat pasar Pagatan, sedangkan kawan dari Banjarbaru di penginapan dekat pantai. 

Malam itu, berdasarkan kesepakatan bersama saya dan Pak Dodi diatarkan ke penginapan yang tidak jauh dari warung makan lalapan untuk bermalam di sana. Ketika kami sampai di depan penginapan, pintu pagarnya sudah ditutup,namun kemudian dibukakan oleh pemilik  setelah diketuk pagarnya. Lalu, setelah mendapatkan informasi pemilik dan melihat langsung kondisi kamarnya, maka diputuskan kami jadi menempati satu kamar sesuai keperluan untuk saya dan Pak Dodi. Luas kamarnya kurang lebih saja dengan penginapan dekat pantai, tetapi tempat tidurnya ada 2 (dua) ranjang, beda dengan penginapan dekat pantai yang hanya ada satu ranjang.

Akhirnya, aku dan Pak Dodi masuk dan menginap di penginapan dekat pasar Pagatan, sedangkan kawan dari Banjarbaru menginap di penginapan dekat pantai. Malam semakin larut, aktivitas masyarakat di luar pu semakin sepi. Sebelum tidur kami berdua menyaksikan siaran langsung pertandingan bulutangkis semifinal Piala Thomas antara Indonesia dengan Malaysia dari televisi yang ada di kamar. Indonesia memenangkan dengan skor 3-0 atas Malaysia yang berarti Indonesia akan masuk final dengan lawan yang masih ditentukan antara China dan Taiwan pada partai selanjutnya.

Mata saya sudah tidak dapat diajak lagi untuk menonton siaran langsung pertandingan antara China dan Taiwan, karena rasa kantuk yang tidak dapat ditahan-tahan, dan akhirnya saya tertidur. Waktu saat itu sekitar pukul 10.30 WITA....

lanjut ke catatan perjalanan berikutnya.....


Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI - BATULICIN (PART.2) : Bagian 3. MENGINAP DI PAGATAN , BAK KATA PEPATAH 'TAK ADA ROTAN AKAR PUN JADI'."