CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-KOTABARU. Bagian 3. Sesi Naik Kapal Ferry



Waktu meninggalkan Masjid Al Falah Batulicin yang berada di Jalan Kodeco Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan,  sekitar pukul 14.00 WITA pada Rabu, 4 September 2019. Hari siang itu teras panas terik, dan saat memasuki pelabuhan ferry Batulicin angina bertiup kencang.  Setelah membeli tiket masuk kapal ferry, mobil yang disetir oleh Supian, S.Pd diarahkan mundur untuk memasuki kapal ferry. Waktu menunjukkan sudah pukul 14.22 WITA saat mobil masuk kapal ferry untuk menyeberang ke pelabuhan Tanjung Serdang yang berada di seberang sana.



Kapal ferry mulai bergerak sekitar pukul 14.45 WITA. Ada  lima buah kapal ferry yang beroperasi siang itu, dan kami menggunakan kapal ferry milik salah satu perusahaan pelayaran yang banyak melayani pelayaran di pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ukuran kapal ferry yang kami tumpangi ini relatif besar dibandingkan kapal-kapal ferry yang beroperasi di pelabuhan ferry  Batulicin tersebut.
Bagi penulis, naik kapal ferry pada pelabuhan Batulicin penyeberangan menuju ke Kotabaru ini merupakan yang pertama kalinya. Penulis memang pernah ke Kotabaru pada tahun 1990, namun saat itu penulis naik kapal sped  kecil yang hanya mampu memuat 4 orang penumpang atau speedbord dari pelabuhan Batulicin, yang saat itu masih sepi dan tidak ada kapal ferry.  Kini, penulis merasakan dan menikmati penyeberangan ke Kotabaru dengan naik kapal ferry dengan lama penyeberangan sekitar satu jam.

Kapal ferry terus bergerak menuju pelabuhan di seberang. Penulis, bersama Yuliansyah, M.Pd dan  Supian, S.Pd menaiki tangga untuk mencari tempat di bagian atas kapal ferry, untuk melihat pemandangan yang lebih luas dari pada duduk di kursi penumpang. Kami mendapatkan posisi di dekat ruang kemudi yang berada di bagian paling atas kapal ferry. Angin laut bertiup kencang menerpa kami. Penulis memakai jaket untuk mengurangi rasa dingin ditiup angina laut yang bertiup kencang saat itu seraya memakai kacamata hitan untuk mengurangi silau sinar matahari yang terik.

Penulis bersama kawan-kawan menikmati penyeberangan menuju ke Pelabuhan Tanjung Serdang Pulau Laut ,Kotabaru. Penulis mengambil gambar beberapa kali dengan kamera handphone, baik mulai kapal ferry berangkat dari pelabuhan hingga sampai kapal bersandar di pelabuhan seberangnya. Tidak lupa juga penulis mengambil beberapa gambar tiang pancang jembatan penyeberangan yang akan menghubungkan Batulicin yang berada di Pulau Kalimantan dengan Tanjung Serdang yang berada di Pulau Laut. Jembatan tersebut masih belum dilanjutkan pembangunannya, hingga terlihat terbangkalai, entah sampai kapan dimulai lagi pembangunannya.

Bagi penulis yang baru pertama kali melakukan penyeberangan dengan kapal ferry di Batulicin ini selama satu jam tidak terasa, karena penulis menikmatinya dengan senang hati. Tidak ada rasa bosan selama perjalanan menyeberang, dan demikian pula dengan tiupan angina laut yang kencang disertai alunan gelombang yang cukup besar siang itu, hingga akhirnya kapal ferry merapat di Pelabuhan Tanjung Serdang, Kotabaru. Penulis dan kawan-kawan memasuki mobil untuk meneruskan perjalanan di daratan Pulau Laut, atau keluar dari daratan Pulau Kalimantan.
Alhamdulillah, mobil yang bawa dapat mendarat dengan selamat di Pulau Laut, Kotabaru. Selanjutnya, kami meneruskan perjalanan sekitar satu jam atau 40 kilometer lagi untuk mencapai tempat tujuan, yaitu Kotabaru, Ibukota Kabupaten Kotabaru.

####edisikotabaru2019###

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-KOTABARU. Bagian 3. Sesi Naik Kapal Ferry "