Perjalanan belum selesai, rombongan studi tour MKKS UPTD SMP Tanah Laut
ke Kotabaru masih berada di Kabupaten Tanah Bumbu, masih sekitar empat jam lagi
baru sampai ke Pelaihari, Ibukota Kabupaten Tanah Laut. Sesudah memasuki
Kecamatan Angsana, Tanah Bumbu, bus zona Banjarmasin melaju dengan cepatnya
meninggalkan bus yang penulis tumpangi, bus zona Pelaihari.
Menjelang shalat Magrib,
rombongan penulis mampir di Masjid Al Husaini Desa Al Kautsar, Tanah Bumbu
untuk melaksanakan shalat, sedangkan bus zona Banjarmasin terus saja
melanjutkan perjalanan pulang. Saat melaksanakan shalat Magrib tiba, dan kami
pun mengikuti shalat Magrib berjamaah di masjid tersebut pada Ahad, 22
September 2019. Penumpang bus zona Banjarmasin pada umumnya dari laur
Pelaihari, sehingga perlu lebih dulu pulang karena perjalanan mereka masih
panjang dan lama hingga sampai ke rumah.
Setelah melaksanakan shalat,
rombongan penulis pun segera masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan
kembali ke Pelaihari dan sekitarnya. Memang, pada umumnya penumpang bus yang
penulis tumpangi ini berasal dan tinggal di Pelaihari dan sekitarnya, namun ada
juga dua penumpang yang bukan dari Pelaihari. Ada seorang penumpang dari Kintap
dan yang satunya dari Asam-Asam. Kedua tempat tersebut dilintasi oleh bus yang
penulis tumpangi, sehingga keduanya nanti akan diturunkan pada kedua tempat
tersebut.
Malam itu, kondisi cuaca agak
gelap, karena pada sore tadi terihat banyak awan hitam yang berada di angkasa.
Sementara itu, kondisi arus lalu lintas terlihat sepi dari lalu lalang
kendaraan, hanya ada sesekali mobil pekerja tambang yang melintas atau melewati
bus kami. Maklum saja, daerah atau wilayah yang dilewati tersebut merupaka
kawasan tambang batubara yang berada di kiri dan kanan jalan. Terlihat saat
malam kawasan tambang batubara tersebut terang benderang oleh lampu yang
menyala terang.
Selepas melewati kawasan tambang
batubara, kemudian memasuki kawasan Sungai Danau, yang masih dalam wilayah
Kabupaten Tanah Bumbu. Malam itu saat bus kami melintas, suasana pasar tersebut
masih cukup ramai dengan pedagang dan pembeli, terutama warung makanan dan
minuman yang berada di tepi jalan, sedangkan toko banyak yang tutup. Lepas dari
kawasan pasar tersebut, bus memasuki kawasan yang tanpa rumah penduduk, namun
di kejauhan terlihat cahaya lampu yang terang benderang menerangi kawasan
tambang batubara.
Malam semakin larut, semakin
banyak penumpang bus yang terlelap dalam tidur. Kondisi jalan yang relatif
nyaman , tidak banyak tikungan dan jalan berlubang membuat penumpang yang lelah
dalam perjalanan panjang tertidur cukup pulas. Penulis masih terjaga, meski
rasa kantuk juga mulai terasa. Perjalanan masih panjang, sekitar tiga lagi baru
sampai ke Pelaihari, sedangkan waktu saat itu sudah menunjukkan sekitar pukul
20.30 WITA. Waktu terus berjalan seiring perjalanan bus di malam yang sepi
menembus kegelapan malam.
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 36. Shalat Magrib di Masjid al Husaini"