Mastur membawa penulis dengan
sepeda motornya ke sebuah rumah besar setelah melaksanakan Shalat Magrib di
musolla yang berada di seberang Kantor Dinas Catatan Sipil Kotabaru pada
Sabtu,21 September 2019. Sebelum masuk ke rumah tersebut, penulis terbaca
sebuah tulisan yang menunjukkan bahwa rumah tersebut merupakan tempat produksi
salah satu oleh-oleh khas Kotabaru,
yaitu amplang.
Penulis jadi teringat, bahwa
siang tadi rombongan penulis sebanyak dua bus
mau mampir ke rumah produksi amplang tersebut, namun tidak jadi karena mau cari ke toko yang menjual
banyak ragam oleh-oleh lainnya. Namun, malam
itu penulis secara langsung datang dengan tidak disengaja ke rumah produksi
amplang tersebut, yang pemiliknya merupakan kawan Mastur, namanya Rahmat
Hidayat.
Ketika pintu rumah dibukakan oleh
tuan rumah, Mastur dan penulis
dipersilahkan masuk dan duduk. Pemilik rumah dengan Mastur sudah lama kenal
sejak mereka dulu bertetangga dekat saat di kawasan kota, namun seiring dengan usaha pembuatan amplang
bertambah maju, kawan Mastur tersebut
membuat rumah sekaligus tempat produksi
amplang yang cukup terkenal di Kotabaru,
dan bahkan Kalimantan Selatan.
Saat Mastur berbincang-bincang
dengan tuan rumah, penulis mohon izin untuk ke WC, dan kemudian penulis
ditunjukkan arah jalan ke WC oleh tuan
rumah. Setelah dari WC, penulis bergabung kembali dengan Mastur dan tuan rumah
yang saat itu bersama suami isteri. Rupanya saat penulis keWC tadi, Mastur
membeli satu kotak amplang yang diberikan untuk penulis, karena di kotak
amplang tersebut ditulisnya nama penulis dengan spidol hitam.
Alhamdulillah,
rupanya Mastur mengajak ke rumah kawannya yang juga produsen amplang khas
Kotabaru tersebut untuk membelikan dan memberi penulis amplang sebagai
oleh-oleh untuk dibawa ke rumah penulis di Pelaihari. Padahal penulis juga sudah berencana untuk membeli
amplang tersebut setelah dari WC tadi, namun Mastur sudah lebih dulu
membelikannya untuk penulis. Ada pun
dalam kotak atau kardus amplang
yang relatif besar tersebut berisi sepuluh bungkus amplang.
Terima kasih penulis ucapkan
kepada Mastur yang telah memberikan oleh-oleh sesuai dengan kehendak penulis
sebelumnya. Pucuk dicinta ulam pun tiba.
Sekitar 15 menit berada di rumah kawan Mastur yang cukup besar dan megah
ini, kami berdua permisi untuk pulang. Suami isteri tuan rumah mengantarkan
kami hingga ke teras rumah pada malam itu.
Mastur kembali membonceng penulis
dengan sepeda motornya untuk diantarkan ke hotel, tempat penulis menginap malam
itu. Perjalanan pulang malam itu melewati
jalan utama yang sudah penulis kenal, yaitu jalan yang menghubungkan
Kotabaru dengan pelabuhan ferry Tanjung Serdang. Arus lalu lintas malam itu
cukup ramai, terutama oleh pengendara sepeda motor yang banyak mendominasi di
setiap jalanan kota. Sekitar pukul 19.30 WITA penulis sampai di Hotel Mandiri 1
diantarkan oleh Mastur. Mastur sendiri langsung pulang ke rumahnya setelah
mengantarkan penulis di depan hotel
tersebut.
###studitourktb-2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 21. Mendapat Oleh-oleh dari Mastur"