Dari Pelabuhan Ferry Tanjung Serdang,
perjalanan dilanjutkan menuju Kotabaru, yang berjarak sekitar 40 kilometer
lagi, atau sekitar satu jam perjalanan. Hari semakin sore, saat naik dari kapal ferry waktu sudah
menunjukkan sekitar pukul 17.05 WITA pada Jumat, 20 September 2019. Setelah
melakukan perjalanan sekitar 15 menit kemudian, bus zona Banjarmasin yang
berada di depan bus yang penulis tumpangi berhenti. Melihat bus yang di depan
berhenti, bus yang penulis tumpangi ini juga turut berhenti.
Ternyata, penumpang bus zona
Banjarmasin mulai turun dan bus dan menuju sebuah langgar atau musola yang berada tepat di pinggir jalan menuju ke
Kotabaru. Mereka menyatakan akan melaksanakan shalat Ashar dulu di langgar
tersebut, yang bernama Langgar Al Hidayah Desa Selaru. Melihat penumpang bus
zona Banjarmasin turun, penumpang bus yang penulis tumpangi juga ikut turun, sehingga hampir semua
penumpang kedua bus turun, terutama penumpang laki-laki, sedangkan yang
perempuannya tetap di dalam bus.
Bus berhenti dan menunggu penumpang
yang melaksanakan shalat di langgar tersebut sekitar setengah jam atau 30 menit.
Hari pun semakin sore ketika bus bergerak kembali menuju Kotabaru yang masih
jauh. Dalam perjalanan menuju ke Kotabaru ini, bus zona Banjarmasin berada di
depan, sedangkan bus yang penulis tumpangi berada di belakangnya. Kondisi jalan dan arus lalu lintas sore itu
cukup lengang dan lancar, hampir tidak ada kendaraan yang berpapasan dengan
rombongan bus kami.
Tidak berap lama perjalanan,
kembali bus zona Banjarmasin berhenti pada sebuah masjid, sedangkan bus yang
penulis tumpangi tetap lanjut meneruskan perjalanan, karena hari semakin sore
dan diperkirakan sampai di tujuan saat Magrib atau sesudahnya. Bus terus melaju
menelusuri jalan yang berkelok-kelok dan menanjak. Penulis merasakan sekali betapa beratnya bus
naik tanjakan yang relatif tinggi, beda dengan menggunakan mobil kecil yang
ketika tanjakan tidak terlalu terasa berat.
Bus yang penulis tumpangi sempat
berhenti di depan sebuah masjid untuk menunggu bus zona Banjarmasin yang tadi
singgah. Beberapa penumpang bus turun dan mencari WC yang ada di sekitar masjid
tersebut. Ada sekitar 10-15 menit menunggu bus zona Banjarmasin, namun bus yang
ditunggu-tunggu tidak muncul juga, akhirnya diputuskan untuk meneruskan
perjalanan lagi tanpa bersama atau beriringan dengan dengan bus zona
Banjarmasin.
Bus yang penulis tumpangi mulai
mendekati kawasan perkotaan. Mulai dengan melewati bandara Stagen Kotabaru,
lalu kemudian memasuki kawasan perkampungan yang padat dengan perumahan
penduduk di kiri dan kanan serta arus lalu lintas di jalanan yang relatif ramai
dan padat. Laju pergerakan bus mulai berkurang, karena jalan relatif padat
dengan lalu lalang kenderaan, terutama pengendara sepeda motor. Bus mulai
memasuki pusat kota, kondisi jalan menjelang Magrib semakin ramai dan padat,
beberapa kali klapson bus dibunyikan oleh sopir untuk meminta jalan.
Ketika memasuki kawasan perkotaan
kondisi arus lalu lintas semakin padat, dan dari pengeras suara di masjid dan
musola yang ada di kiri dan kanan jalan mulai terdengar kumandang azan shalat
Magrib. Kecepatan bus pun mulai diturunkan ketika memasuki kawasan perkotaan
yang semakin padat dengan arus lalu lintas kendaraan. Pusat kota mulai terlihat
dengan adanya gedung atau pertokoan yang semakin banyak berdiri di pinggir
jalan. Tidak berapa lama kemudian bus yang penulis tumpangi berhenti di
pertigaan karena adanya lampu merah, dan sesudah lampu hijau menyala bus
melanjutkan perjalanan menuju hotel yang kami pesan. Tujuan pertama ke hotel
penumpang bus zonasi Banjarmasin untuk mengantarkan daftar penghuni hotel tersebut
.
Rombongan bus zona Pelaihari,
yaitu bus yang penulis tumpangi sampai ke hotel tempat kami menginap sekitar
pukul 19.30 WITA, sedangkan bus zona Banjarmasin yang tadi berada jauh di
belakang bus kami belum ada kabar beritanya.
###studitourktb-2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 7. Perjalanan Menuju Kotabaru "