Kotabaru terkenal dengan
oleh-oleh khasnya, yaitu amplang. Berbagai merek amplang produksi masyarakat
Kotabaru dijual di toko yang menjual oleh-oleh khas Kotabaru lainnya, seperti
krupuk dan berbagai olahan ikan laut lainnya. Amplang menjadi salah satu
oleh-oleh khas Kotabaru yang banyak dicari oleh para wisatawan yang sedang
melakukan kunjungan di daerah ini, karena
rasanya yang enak, renyah, dan gurih , serta harganya yang relatif murah
dan terjangkau oleh banyak kalangan.
Faktanya juga demikian, ketika
rombongan studi tour MKKS UPTD SMP Tanah Laut ke Kotabaru yang penulis ikuti
pada 20-22 September 2019 yang lalu. Kotak amplang yang dibeli oleh kawan-kawan
mendominasi barang bawaan yang dimasukkan ke dalam bus. Penulis sendiri
berencana mau membeli juga saat pulang nanti, namun sebelum niat tersebut
tercapai, ada rezeki yang diberikan Allah Swt melalui tangan kawan penulis.
Mastur, kawan penulis yang
tinggal di Kotabaru memberikan oleh-oleh
untuk dibawa pulang penulis ke Pelaihari satu kotak besar amplang yang langsung
dibeli dari rumah produksinya. Alhamdulillah,
pucuk dicinta ulam pun tiba. Dalam kotak atau kardus yang relatif besar
tersebut terdapat sepuluh bungkus plastik amplang yang isinya cukup banyak.
Kemasan amplang dalam kotak cukup
menarik dan mudah dibawa untuk oleh-oleh, meski terlihat besar tetapi tidak
terlalu berat untuk dijinjing.
Ketika pulang ke Pelaihari,
Kabupaten Tanah Laut, di dalam bus yang penulis tumpangi dan bus yang satunya
lagi, di atas tempat duduk pada sisi dinding bus dipenuhi oleh puluhan kotak
amplang yang disusun berjajar, karena tidak ada tempat lagi. Kotak-kotak
amplang tersebut diikat dengan tali agar tidak jatuh ketika terjadi guncangan
selama perjalanan. Bus yang kami gunakan tersebut tidak memiliki bagasi di atas
tempat duduk, seperti di bus besar yang biasanya ada tempat penyimpanan barang
di bawah atau di atas tempat duduk penumpang.
Gagasan menyusun kotak atau
kardus amplang sebagaimana dipaparkan di atas berasal dari sopir bus yang
penulis tumpangi, karena tidak ada bagasi untuk menyimpan kotak amplang yang
relatif banyak tersebut. Hampir semua penumpang bus yang berjumlah 28 orang
membeli amplang yang dimasukkan dalam kotak atau kardus, ada membeli lebih dari
satu kotak. Sedangkan oleh-oleh lainnya dapat diletakkan di bawah kursi tempat
duduk atau di dalam tas.
Pajangan kotak atau kardus
amplang yang berjejer rapi di sisi atas bus dalam perjalanan pulang dari
Kotabaru menjadi pemandangan tersendiri yang menghiasi bus, baik bus yang
penulis tumpangi maupun bus yang satunya lagi. Harga yang relatif murah
dibandingkan jika membeli di tempat lain di luar Kotabaru menjadi alasan utama
untuk membeli amplang tersebut di Kotabaru. Pada sisi lain, ketika kawan-kawan
banyak yang beli, maka rasanya kurang enak kalau tidak ikut beli juga untuk
oleh-oleh atau buah tangan bagi keluarga di rumah maupun rekan sejawat di
sekolah atau kantor.
###studitourktb-2019###
Post a Comment for "SERBA-SERBI PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 1. Kotak Amplang Memenuhi Bus"