Artikel
atau feature, adalah tulisan kreatif,
inovatif, informatif, yang kadang-kadang subjektif terutama dimaksudkan untuk
membuat senang pembaca, memberi informasi tentang suatu kejadian, keadaan,
menawarkan alternatif solusi masalah yang sedang hangat dibicarakan, atau
cerita sisi lain aspek kehidupan manusia human interest. (Seandainya saya wartawan Tempo, 1997, h.9)
Menurut
unsurnya, artikel teridri dari : (1) aktua; (2) kreatif; (3) inovatif; (4)
informatif; (5) solutif; (6) bersifat menghibur; (7) awet; dan ( 8) panjang
tulisan dibatasi. Secara penulisan, artikel memiliki pola piramida
terbalik dengan model yang digunakan
dalam pemberitaan yang terdiri dari : (1) lead;
(2) perangkai/ brigde; dan (3) tubuh. Sedangkan dalam model yang digunakan
dalam artikel itu sendiri terdiri dari : (1) lead; (2) perangkai/brigde;
(3) tubuh; dan (4) penutup. Mengenai artikel dengan model piramida terbalik,
diawali dengan lead (pancingan),
bagian tengah perangkai/ brigde atau tubuh yang berisi informasi-informasi
pokok, uraian berita atau cerita pokok, dan ekor atau penutup yang berisi
informasi tidak begitu penting di bagian bawah hingga mudah dibuang apabila
tulisan perlu dipersingkat atau dipendekkan.
Lead disebut juga ‘mengail’
yang fungsinya menarik minat baca pembaca untuk terus membaca sampai kata
terakhir. Sangat menentukan, orang akan
terus membaca yang kita tulis, atau kemudian beralih ke tulisan lain, dan
melupakan tulisan kita. Adapun macam-macam lead
terdiri dari : (1) ringkasan yang bersifat singkat, pada dan efektif; (2)
bercerita yang menciptakan suasana, menjadikan diri pembaca ke dalam tokoh,
masuk dan merasa berada di dalam cerita; (3) deskriptif yang membawa pembaca ke dalam tokoh atau tempat
kejadian seolah mengalami sendiri, berada di tengah kejadian, menonton,
mendengar, dan mencium baunya; (4) kutipan yang mengutip ucapan tokoh yang
memberikan tinjauan watak si pembicara, bisa jadi kontroversial, nantinya akan
terjawab benar atau tidak; dan (5) gabungan yang merupakan kombinasi antara
beberapa lead. Dalam penulisan lead
tersebut hendaknya ditulis dengan kalimat yang ringkas, menggunakan alenia yang
ringkas, dan memakai kata-kata yang efektif berupa kata-kata aktif.
Kemudian
bagian perangkai atau tubuh artikel. Dalam bagian perangkai atau tubuh artikel
ini terdiri dari : (1)teknik
kisah yang memakai teknik mengisahkan sebuah cerita, ia melukis gambar dengan
kata-kata, menghidupkan imajinasi pembaca, membawa pembaca masuk ke dalam
cerita; (2) Akurat yang mengumpulkan dan meramu informasi dengan tepat, bila
menyangkut materi yang rumit pastikan istilah teknis tepat dan betul secara
ilmiah, akan tetapi dapat dicerna orang
awam, jadikan tulisan dalam posisi sebagai pembaca kebanyakan; (3) data statistik
atau matematis yang harus
dicheck angkanya dan dihitung dengan cermat dan tepat, jangan sampai keliru,
termasuk mengutip kata para ahli yang kompeten, begitu juga dalam misalnya
mengambil nash al Quran atau hadits,
jelas sumber pengambilannya atau surah ayatnya beserta ketepatan bunyi
pengejaannya.
Dalam
penulisan artikel, pemakaian kata harus sesuai ejaan dan betul secara bahasa
maupun kamus, ada keseragaman dengan memakai suatu istilah, tidak berbeda-beda
huruf maupun cara penulisannya, kalau memungkinkan ada buku pedoman berupa buku
tata bahasa, apabila kata atau istilah pasaran atau khas dan khusus, maka
diberi tanda kutip atau tulisan miring. Untuk menangkap kesalahan, membaca
dengan berulang-ulang naskah yang ditulis setelah selesai ditulis, diendapkan
beberapa waktu, dan dibaca lagi ulang, diedit lagi baik bahasa, susunan kalimat
maupun alenia, sehingga diusahakan dapat menangkap kesalahan seminimal mungkin
kalimat, ejaan atau kutipan, kata-kata, atau susunan alenia.
Selanjutnya bagian penutup atau ekor artikel yang
berbagai macam penutup seperti : (1) penutup ringkasan yang berisi ikhtisar,
mengikat ujung-ujung bagian cerita yang lepas dan menunjuk kembali ke Lead;
(2) penutup penyengat, penutup membuat kaget, yang membuat pembaca seolah-olah
terlonjak karena kesimpulan yang tidak terduga, tidak biasa, anti
mainstream; (3) penutup klimaks, yang ditulis secara kronologis diakhiri
dengan kesimpulan yang menjawab secara logis keseluruhan tulisan; (4) penutup tak Ada penyelesaian, dimana
penulis sengaja mengakhiri cerita dengan menekankan pada sebuah pertanyaan pokok yang tidak terjawab, sehingga pembaca
selesai membaca menjadi bertanya-tanya, sengaja digantung oleh penulisnya untuk pembaca sendiri yang
menyimpulkannya atau mencari penyelesaian, atau masalah tersebut
akan terjawab dengan sendiri pada waktunya.
Selanjutnya, dalam penulisan artikel perlu diperhatikan
sebagai berikut, yaitu : (1) mengandung unsur 5 H + 1 W , yaitu What, Who, Where, When, Why + How; (2)
fokus terhadap tema, judul, dan masalah yang dibahas; (3) mendeskripsikan
secara kronologi; (4) jika diperlukan dapat memasukkan anekdot, yaitu cuplikan
kejadian yang lucu/menarik, memberikan tinjauan ke dalam subjek cerita
sekaligus menghibur; (5) mengambil kutipan langsung atau tidak langsung jika
efeknya dapat memperkuat materi artikel ; (6) ikhtisar human interest yang
berisi tentang studi sifat manusia yang berkembang
dari pengamatan dan inisiatif penulis, menangkap pengaruh suatu peristiwa atau
situasi suasana hati orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dalam
penulisan penulisan artikel dapat dilakukan dengan model sebagai berikut, yaitu
: (1) spiral; dimana setiap alinea
menguraikan lebih terinci persoalan yang disebut pada alinea sebelumnya; (2) blog; yaitu bahan cerita disajikan dalam
alenia alenia yang terpisah tersendiri tetapi lengkap, dan berkaitan dengan
alenia sebelumnya; dan (3) mengikuti tema; dimana setiap alinea menggarisbawahi
atau menegaskan leadnya sebagai
kepala, struktur sebagai kerangka, ending
sebagai penutup atau ekornya.
Setiap
bentuk tulisan mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing, tidak
terkecuali tulisan artikel. Kelebihan atau keunggulan artikel dibandingkan
dengan bentuk tulisan lainnya antara lain : (1) Awet, karena tulisan dalam
bentuk artikel lebih abadi, dan kalau belum paham atau tidak mengerti atau lupa
bisa dibaca ulang; (2) dapat menjadi rujukan dan dapat
dipertang-gungjawabkan karena akurat, sumbernya bisa dikonfirmasi, referensinya
bisa ditelusuri, atau masalah yang sama terjadi berulang; (3) menjadi
sumbangsih/amal kebaikan, karena memberikan informasi atau menjadi alternatif
solusi suatu masalah; dan (4) menjadi
salah satu sumber penghasilan. Sedangkan kelemahan artikel antara lain : (1) kalah
cepat dengan media elektronik, internet atau media sosial; dan (2) opini
biasanya hanya orang tertentu yang membaca, kecuali orang yang punya minat
tertentu, padahal jantung dari surat
kabar atau topik/masalah apa yang sedang hangat dibicarakan masyarakat, dapat
dilihat dari artikel dan editorial dari
suatu surat kabar.
Selamat
mencoba menulis artikel.
Post a Comment for "SEKILAS TENTANG TULISAN ARTIKEL"