PENGELOLAAN SAMPAH DAN PERAN BANK SAMPAH DI SEKOLAH


Dalam upaya mewujudkan sekolah bersih, sehat, dan peduli lingkungan, maka pihak sekolah harus peduli dan mampu mengelola sampah yang tidak terhindarkan di lingkungan sekolah. Terlebih lagi, bagi sekolah yang memiliki keinginan untuk menjadikan sekolahnya sebagai sekolah adiwiyata.
Sampah di sekolah selama ini banyak tidak terurus apalagi dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat. Nyaris setiap hari sekolah menghasilkan sampah yang berasal dari kegiatan siswa dan oleh sebab yang lainnya. Di dalam dan di luar lingkungan sekolah terdapat warung atau penjual makanan dan minuman ringan. Bungkusan atau kemasan makanan dan minuman ringan menjadi sumber penghasil sampah di sekolah.

"... bahwa sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Kemudian menurut jenisnya, ada sampah organik dan anorganik."

Menurut pengertiannya, bahwa sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Kemudian menurut jenisnya, ada sampah organik dan anorganik.
Sampah organik adalah limbah yang bersal dari sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan yang mengalami pembusukan atau pelapukan. Contohnya daun, kayu, kotoran, ssa makanan, dan sebagainya.
Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sisa manusia yang sulit untuk diurai oleh bakteri, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama (hingga ratusan tahun) untuk dapat di uraikan. Contohnya plastik, kaleng, besi, dan  sebagainya.


Pengelolaan sampah merupakan upaya pengumpulan, pengangkutan, pemerosesan, pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan "

Dalam upaya mengurangi dampak negatif sampah terhadap manusia dan lingkungan hidup lainnya, maka sampah perlu dikelola dengan baik dan bijak. Pengelolaan sampah merupakan upaya pengumpulan, pengangkutan, pemerosesan, pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan.
Adapun tujuan pengelolaan sampah adalah: (1) Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis ;dan (2) Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Selanjutnya, dalam rangka pengelolaan sampah organik, maka perlu ditindaklanjuti  dengan pembentukan ‘bank sampah’. Bank sampah adalah tempat pengumpulan sampah yang telah dipilah untuk selanjutnya diproses berdasarkan jenisnya. Tujuan bank sampah itu adalah untuk membudayakan warga sekolah mengelola dan memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Selain juga bertujuan untuk memelihara lingkungan, menjaga kebersihan lingkungan, menambah penghasilan, dan sebagainya.

Bank sampah adalah tempat pengumpulan sampah yang telah dipilah untuk selanjutnya diproses berdasarkan jenisnya. Tujuan bank sampah itu adalah untuk membudayakan warga sekolah mengelola dan memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Selain juga bertujuan untuk memelihara lingkungan, menjaga kebersihan lingkungan, menambah penghasilan, dan sebagainya"

Alat atau perlengkapan yang diperlukan dalam pengelolaan bank sampah di sekolah antara lain : (a) timbangan; (b) buku tabungan; (c) buku besar (buku daftar anggota bank sampah, buku masuk sampah, buku penyetoran sampah ke pengepul, buku keuangan); (d) gudang penyimpanan; dan (e) alat angkut (tidak diwajibkan).
Cara pembentukan dan pengelolaan bank sampah. Pertama. Lakukan pembentukan pengurus bank sampah, minimal 3 (tiga) orang yang berasal dari guru / staf/petugas kebersihan sekolah. Kedua. Ajukan permohonan legalitas kepada pihak yang berwenang atau yang mengurusi masalah lingkungan hidup di daerah setempat tentang pembentukan bank sampah. Misalnya, Dinas Pemukiman Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup atau DPRKLH Tanah Laut.
Tahap berikutnya, pihak pengelola bank sampah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah tentang program “bank sampah” di sekolah.  Warga sekolah menyetorkan sampah yang telah dipilah ke “bank sampah”. Pengelola melakukan penimbangan dan pencatatan. Setelah sampah terkumpul,  maka sampah dapat  langsung dijual ke pengepul atau pihak lainnya.
Demikian sekilas informasi terkait dengan sampah dan pengelolaannya  di sekolah. Semoga bermanfaat dalam mewujudkan sekolah sehat, sekolah berwawasan lingkungan, dan Sekolah Adiwiyata. Semoga.
#BangkitPendidikan Indonesia
#SekolahAdiwiyata.
#DirumahdanMenulisAja

Post a Comment for "PENGELOLAAN SAMPAH DAN PERAN BANK SAMPAH DI SEKOLAH "