CATATAN PERJALANAN KE PEGUNUNGAN MERATUS : Part. 4. Sampai di Rumah Pengantin

 

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 (dua) jam dari Sungai Raya, rombongan kami yang mengantar Muhammad Noor pada Ahad, 29 Januari 2023,  sampai di rumah pengantin perempuan yang berada di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sungai Pinang, atau dikenal oleh masyarakat setempat sebagai ‘Binjai’ sekitar pukul 11.30 Wita. Cuaca saat itu cukup baik dan terlihat matahari  bersinar, meski agak malu-malu. Sesampai di tempat tersebut, Muhammad Noor selaku pengantin laki-laki,  untuk sementara naik ke rumah yang berada di seberang rumah pengantin perempuan untuk memakai pakaian pengantin.

Sementara menunggu pengantin laki-laki berhias dan memakai busana pengantin, para pengantar yang terdiri dari 3 (tiga) mobil pick up dengan jumlah sekitar 50 (lima puluh) orang menyantap hidangan yang disediakan oleh pihak orangtua pengantin perempuan. Memang, pada saat itu undangan yang lain sudah tidak ada lagi yang datang karena waktunya sudah siang juga, sehingga nyaris hanya rombongan kami saja yang mengisi meja dan kursi di tenda untuk menyantap hidangan yang telah tersedia.

Sementara itu, Muhammad Noor telah selesai didandani dan memakai busana pengantin Banjar sehingga sudah siap untuk diantar ke rumah pengantin perempuan untuk bersanding di pelaminan. Kemudian, dengan diiringi lantunan shalawat, pengantin laki-laki turun dari rumah tempat singgah dan berdandan tadi menuju rumah pengantin yang berada di seberang jalan. Tidak berapa lama sampailah ke rumah pengantin untuk bersanding di pelaminan yang berada di halaman rumah pengantin perempuan.

Namun apa hendak dikata, ternyata ada kejadian yang menyebabkan kedua pengantin tidak dapat bersanding sebagaimana mestinya. Sesaat pengantin laki-laki masuk ke rumah pengantian perempuan terjadi hal yang bersifat mistis yang menimpa pengantin perempuan, saudara, dan sepupu. Mereka mengalami gangguan dari makhluk gaib, yang dalam bahasa Banjar disebut ‘karasukan’, sehingga kondisinya berubah dari suasana kegembiraan menjadi kesedihan, baik dari kedua belah pihak keluarga, khususnya keluarga pengantin perempuan.

Keadaan yang memprihatinkan kedua belah pihak keluarga yang melaksanakan perkawinan inilah yang membuat kami sekeluarga merasa sedih. Keinginan kedua belah pihak keluarga untuk menyaksikan pengantin bersanding di pelaminan tidak dapat terwujud hingga menjelang rombongan kami pulang sekitar pukul 14.30 Wita. Tidak ada tanda-tanda mereka yang ‘kasurupan’ tersebut  sadar dan pulih kembali, utamanya pengantin perempuan. 

Sementara itu, kondisi cuaca di sekitar wilayah tersebut terlihat mendung dan besar kemungkinan dapat urun hujan. Hal tersebut tentunya sangat menghkawatirkan bagi rombongan kami yang akan pulang pada siang menjelang sore itu. Oleh sebab itu, setelah dirasa sudah cukup berada di tempat pengantin perempuan tersebut, akhirnya rombongan kami mohon izin dengan keluarga pengantin perempuan pamit untuk pulang. 

 bersambung ke part.5.......................................

Silahkan tonton vedionya di sini : https://youtu.be/1vyMdkXIOYk

 

 

#savemeratus

Post a Comment for " CATATAN PERJALANAN KE PEGUNUNGAN MERATUS : Part. 4. Sampai di Rumah Pengantin"