Sementara menunggu pengantin
laki-laki berhias dan memakai busana pengantin, para pengantar yang terdiri
dari 3 (tiga) mobil pick up dengan jumlah sekitar 50 (lima puluh) orang
menyantap hidangan yang disediakan oleh pihak orangtua pengantin perempuan.
Memang, pada saat itu undangan yang lain sudah tidak ada lagi yang datang
karena waktunya sudah siang juga, sehingga nyaris hanya rombongan kami saja
yang mengisi meja dan kursi di tenda untuk menyantap hidangan yang telah
tersedia.
Sementara itu, Muhammad Noor telah
selesai didandani dan memakai busana pengantin Banjar sehingga sudah siap untuk
diantar ke rumah pengantin perempuan untuk bersanding di pelaminan. Kemudian,
dengan diiringi lantunan shalawat, pengantin laki-laki turun dari rumah tempat
singgah dan berdandan tadi menuju rumah pengantin yang berada di seberang
jalan. Tidak berapa lama sampailah ke rumah pengantin untuk bersanding di
pelaminan yang berada di halaman rumah pengantin perempuan.
Namun apa hendak dikata,
ternyata ada kejadian yang menyebabkan kedua pengantin tidak dapat bersanding
sebagaimana mestinya. Sesaat pengantin laki-laki masuk ke rumah pengantian
perempuan terjadi hal yang bersifat mistis yang menimpa pengantin perempuan,
saudara, dan sepupu. Mereka mengalami gangguan dari makhluk gaib, yang dalam
bahasa Banjar disebut ‘karasukan’, sehingga kondisinya berubah dari suasana
kegembiraan menjadi kesedihan, baik dari kedua belah pihak keluarga, khususnya
keluarga pengantin perempuan.
Keadaan yang memprihatinkan
kedua belah pihak keluarga yang melaksanakan perkawinan inilah yang membuat
kami sekeluarga merasa sedih. Keinginan kedua belah pihak keluarga untuk
menyaksikan pengantin bersanding di pelaminan tidak dapat terwujud hingga
menjelang rombongan kami pulang sekitar pukul 14.30 Wita. Tidak ada tanda-tanda
mereka yang ‘kasurupan’ tersebut sadar
dan pulih kembali, utamanya pengantin perempuan.
Sementara itu, kondisi cuaca di
sekitar wilayah tersebut terlihat mendung dan besar kemungkinan dapat urun
hujan. Hal tersebut tentunya sangat menghkawatirkan bagi rombongan kami yang akan
pulang pada siang menjelang sore itu. Oleh sebab itu, setelah dirasa sudah
cukup berada di tempat pengantin perempuan tersebut, akhirnya rombongan kami
mohon izin dengan keluarga pengantin perempuan pamit untuk pulang.
Silahkan tonton vedionya di
sini : https://youtu.be/1vyMdkXIOYk
#savemeratus
Post a Comment for " CATATAN PERJALANAN KE PEGUNUNGAN MERATUS : Part. 4. Sampai di Rumah Pengantin"