GURU PROFESIONAL, GURUNYA KALANGAN MILENIAL . Sebuah Catatan dari Lakokarya7 & Festival Panen Hasil CGP Angkatan 6 Tanah Laut-2023


Seusai rangkaian acara serimonial Lokakarya 7 dan Festival Panen Hasil Calon Guru Penggerak alias CGP Angkatan 6  Kabupaten Tanah Laut tahun 2023, dilanjutkan dengan penampilan atau presentasi ‘karya nyata’ dari  perwakilan peserta CGP dari masing-masing jenjang. Diawali dari jenjang TK/PAUD oleh seorang ibu guru yang berasal dari TK Kamboja, yaitu Ibu Raidawati.

Kemudian, presentasi karya nyata berikutnya dari perwakilan janjang SD, yang diwakili dari UPTD SDN  Pasir Putih, Kintap, yaitu Bapak Muhammad Iriyadi. Karyanya diberi judul “ SABAR” alias “Sabtu Karakter”. Selanjutnya, presentasi dari perwakilan jenjang SMP, yang disampaikan oleh Slamet P dari UPTD SMPN 5 Bati-Bati dengan karya nyata yang bertajuk “GEMPITA”. Presentasi karya nyata yang terakhir dari perwakilan jenjang SMA/ SMK yang  disampaikan oleh guru dari SMAN 1 Kintap.

Dari 4 (empat) guru CGP Angkatan 6 Tanah Laut yang menampilkan karya nyata  tersebut di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil pendidikan selama 6 (enam) bulan ini telah membentuk jatidiri dan karakter guru yang memiliki kompetensi yang mampuni, percaya diri yang kuat, dan tentunya sudah baik semua. Namun demikian, berdasarkan terhadap penampilan dari perwakilan jenjang PAUD hingga SMA, penampilan dari perwakilan jenjang SMP lebih menarik untuk dicermati.

Berdasarkan pengamatan pribadi yang tentunya bersifat subyektif, maka presentasi dari guru UPTD SMPN 5 Bati-Bati dengan karya nyata yang diberi tajuk “GEMPITA” sangat berbeda dengan penampil lainnya. Ada beberapa alasan mengapa presentasi tersebut dinilai di atas penampil lainnya. Pertama, menggunakan media presentasi yang menarik, memakai media yang menarik, mudah dipahami, dan minim teks atau tulisan dalam tayangan powerpoint, tidak seperti penampil yang lain.

Kedua, pada akhir presentasinya para audien diajak untuk menyanyi bersama dengan lagu gubahan sang guru sendiri, yang isinya mengenai guru yang tanpa pamrih berbakti mengabdi untuk negeri. Ketiga, dan ini poin yang menarik yaitu guru tersebut mengangkat karya nyata yang bersifat kekinian dan seiring dengan trend kaum milenial sekarang. Guru ini mengangkat materi mengenai pemanfaatan smartphone/ telepon pintar untuk memaksimalkan pembelajaran. Menurut paparan singkatnya, guru menugaskan kepada siswa untuk membuat vedio pembelajaran atau konten mengenai materi pelajaran yang didalaminya.

Menarik sekali apa yang disampaikan oleh guru tersebut, karena mengangkat pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran di sekolah, terlebih lagi bagi siswa yang berada di daerah pedesaan yang notabane-nya banyak terkendala dalam teknologi informasi, semisal handphone. Menariknya lagi, selain membuat vedio pembelajaran mengenai materi yang sedang dipelajari, kemudian menyampaikan atau mempresentasikannya kepada siswa lainnya, sehingga siswa menjadi tutor bagi siswa yang lainnya.

Jadi, menurut saya dengan model pembelajaran tersebut bagaikan kata pepatah “ Satu kali mendayung, dua tiga pulau terlampui”, yang artinya dengan memanfaatkan smartphone/ handphone selain mengurangi penggunaannya yang hura-hura samata, juga dimanfaatkan untuk hal-hal positif dan kreatif. Siswa menjadi lebih aktif menggali dan memahami materi pelajaran, tidak sekedar mendengarkan informasi dari guru saja, tetapi siswa yang berkreasi membuat konten video berdasarkan materi pelajaran yang diterima.

Selain itu memperdalam materi pelajaran melalui pembuatan vedio atau konten pembelajaran tersebut, siswa juga diminta untuk mempresentasikan kepada teman-temannya melalui vedio tersebut. Dengan demikian, terbentuklah komunikasi dalam pembelajaran teman sebaya, dimana siswa menjadi tutor sebaya bagi siswa yang lainnya. Lalu, menariknya lagi menurut guru tersebut, bahwa dalam diri siswa tumbuh ide dan kreavitas yang muncul saat membuat video pembelajaran yang ditugaskan oleh gurunya tersebut.

Kehadiran guru profesional bagi siswa yang berasal dari kalangan milenial sangat diperlukan pada saat ini dan masa mendatang. Berbagai inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran membuat pembelajaran itu akan semakin bermakna bagi siswa. Siswa tidak lagi dijadikan sebagai objek pembelajaran, tetapi menjadi subjek pembelajaran yang aktif, memiliki ide, dan kreativitas sesuai dengan era zaman milenial.

Semoga semakin banyak guru-guru  yang mampu membaca bagaimana pembelajaran dimasa depan diera revolusi industri 5.0 dengan siswa dari kalangan yang sudah sangat familiar dan melek teknologi. Sebagaimana yang dilakukan oleh guru Slamet dari UPTD SMPN 5 Bati-Bati tersebut. Selamat dan sukses untuk guru-guru  Bumi Tuntung Pandang, Tanah Laut Berintegrasi. Berbagi untuk Negeri. Semoga.  

 

Post a Comment for "GURU PROFESIONAL, GURUNYA KALANGAN MILENIAL . Sebuah Catatan dari Lakokarya7 & Festival Panen Hasil CGP Angkatan 6 Tanah Laut-2023"